Sunday, January 20, 2008

Hati-hati, bila jatuh cinta..!

Cinta benar-benar memberi pengaruh aneh pada manusia, begitu kata para ilmuwan. Bila jatuh cinta, kadar hormon terpengaruh begitu juga kimiawi otak kita.

Para ilmuwan Italia melakukan penelitian terhadap 12 pria dan 12 wanita yang jatuh cinta dalam 6 bulan terakhir.
Mereka menemukan, para pria ini memiliki kadar hormon testosteron lebih rendah ketimbang normal, sementara wanita memiliki kadar hormon lebih tinggi ketimbang biasanya.

"Pria, dalam beberapa hal, menjadi lebih seperti wanita, dan wanita menjadi lebih seperti pria," kata Donatella Marazziti dari University of Pisa kepada majalah New Scientist.

"Dalam keadaan jatuh cinta, tubuh manusia secara alamiah seolah-olah ingin menghapuskan perbedaan antara pria dan wanita, agar hubungan bisa bertahan."

Studi lain juga menunjukkan jatuh cinta mempengaruhi sirkuit syaraf di otak yang berhubungan dengan penilaian sosial terhadap orang lain. Fungsi kritis ini ditekan, sehingga orang sering bilang "cinta itu buta". Itulah mengapa pria atau wanita sering menutup mata terhadap kesalahan atau kelemahan pasangannya.

Penelitian yang dilakukan tahun 1999 oleh ilmuwan Italia juga menunjukkan kadar serotonin dalam otak kita jadi lebih rendah ketika mabuk cinta. Serotonin, berfungsi untuk menghasilkan empati, kebahagiaan, dan pengetahuan.

Kadar serotonin tersebut ditengarai sama rendahnya dengan kadar serotonion orang yang menderita gangguan obsesif-kompulsif (GOK).
GOK merupakan suatu pengulangan dari pikiran-pikiran, kata-kata atau perbuatan-perbuatan yang nampak tak beralasan, dan walaupun disadari irrasionalitasnya, oleh yang bersangkutan tidak dapat dicegah atau dielakkan.

Jadi sangat bisa dimengerti bila sedang jatuh cinta kadang-kadang pikiran kita begitu dihantui hal-hal yang berkaitan dengan pasangan kita, seperti curiga atau cemburu tak beralasan.

Penemuan-penemuan tersebut menurut Profesor Gareth Leng dari University of Edinburg, sangat membantu kita memahami diri sendiri dengan lebih baik.

Dengan penemuan tadi, suatu saat bisa ditemukan pengobatan baru bagi orang-orang yang memiliki masalah dalam hal membina hubungan dengan orang lain.

"Kita tahu banyak sekali orang dewasa yang merasa tidak puas dengan ikatan atau hubungan yang mereka bina, termasuk dalam hal hubungan seksual. Dengan penemuan tadi, ada kemungkinan pengobatan untuk mangatasi masalah tersebut di masa depan."

No comments: